MEDIA PARTNER

Headlines News :
InstaForex
Home » » Amerika Dan Jepang Lirik Batik Asal Cianjur

Amerika Dan Jepang Lirik Batik Asal Cianjur

Written By lintassumut on Senin, 03 Juni 2013 | 23.47




Cianjur,Metro Sumut
Akhirnya dunia melalui Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa Urusan Kebudayaan menetapkan batik merupakan warisan budaya dunia yang berasal dari Indonesia,atas dasar itu pula antusiasme masyarakat Kabupaten Cianjur terhadap pembuatan batik mulai tinggi,demi melestarikan budaya Indonesia  masyarakat Cianjur pun berkontribusi menciptakan motif-motif batik kontemporer yang disebut motif Cianjuran.
Seperti yang dipamerkan Ratih Ardianti (29), warga Jalan Perintis Kemerdekaan, Gang Masjid Salman Alfarisi, RT 22/RW 02, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, dalam acara pameran usaha kecil menengah di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, Minggu (2/6/2013),"Motif Cianjuran itu bermacam-macam. Yang jelas, setiap motif batik itu menunjukkan ciri khas dari Kabupaten Cianjur" Ungkap Ratih.
Ratih menambahkan, batik motif Cianjuran memang berbeda dengan motif batik yang sudah ada di Indonesia,motif Cianjuran diantaranya motif kuda kosong, kecapi suling, gendang, beas (beras) dan ayam pelung,setiap motif itu, kata Ratih, memiliki filosofi masyarakat Kabupaten Cianjur,"Kuda kosong  misalnya menggambarkan tunggangannya Aryawiratanudatar seorang tokoh terkemuka di Cianjur yang memperjuangkan kemerdekaan Cianjur" kata Ratih seraya menyebutkan ikon motif batik Cianjur adalah motif beasan mengingat Cianjur merupakan produsen beras pandan wangi.
Pada saat acara pameran usaha kecil menengah itu, Ratih memamerkan batik Cianjuran dengan teknik batik cap dan batik tulis yang sudah dipamerkannya sejak Sabtu (1/6/2013),hasil karyanya itu merupakan penerapan hasil pembelajaran yang didapat pada 2009 ketika motif Cianjuran mulai dikenal.
Namun diakui Ratih, batik Cianjuran belum setenar batik dari Pekalongan, Solo dan Yogyakarta,Sebab  batik Cianjuran masih tergolong baru di dunia batik,menurut Ratih  setiap pembeli harus merogoh kocek sekitar Rp 150.000 untuk membeli satu meter bahan batik,"Batik dari Cianjur memang masih tradisional  belum menggunakan printing,warnanya juga masih menggunakan bahan alami,selain itu  kami lebih mengutamakan kualitas sehingga pemakainya merasa nyaman ketika memakainya" Tambah Ratih.
Ratih yakin, kendala tersebut tidak akan membuat perajin batik Cianjuran kehilangan semangat terutama dalam membangkitkan kerajinan batik asal Cianjur, lagi pula  sekarang sudah ada peraturan bupati (perbup) tentang batik Cianjuran, yakni Perbup No 430/Kep.55-KOPDAGINPAR/2013,"Setiap pegawai negeri sipil di lingkungan pemerintah Kabupaten Cianjur wajib memakai batik Cianjuran, Selain itu setiap siswa sekolah juga harus memakai seragam batik Cianjuran hasil karya siswanya" kata Ratih.
Menurut Ratih, adanya perbup itu bisa dijadikan peluang usaha bagi pegiat batik di Kabupaten Cianjur, terutama yang ingin mengembangkan usaha batik di Cianjur. Ratih pun optimistis batik Cianjuran mampu menembus pasar internasional seperti batik dari daerah lainnya di Indonesia.
"Batik Cianjuran mulai dikenal pejabat-pejabat di pemerintahan pusat sehingga tidak perlu khawatir untuk tidak laku. Dan saya tidak diperbolehkan untuk menyerah dalam mengembangkan motif Cianjuran," kata Ratih mengutip pernyataan anggota DPR RI Inggrid Kansil ketika datang ke stannya, Sabtu (1/6/2013).
Inggrid sendiri datang ke pameran UKM itu bersama Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menegah, Syarif Hasan, serta Elma Theana. Dalam kunjungannya, Syarif memang datang untuk meresmikan acara tersebut. "Beliau (Inggrid, Red) sendiri memborong batik ini untuk bisa dikenal rekan-rekannya di Jakarta" kata Ratih.
Kasi Bina Perindustrian Program Kimia Elektronik dan Aneka Disperindag Kabupaten Cianjur, Henni Purwaningsih, mengacungkan jempol untuk batik Cianjuran. Diakuinya batik Cianjuran mulai menembus pasar internasional.
"Kini batik motif Cianjuran itu mulai diincar Amerika Serikat, Jepang, dan Dubai (Uni Emirat Arab) meski masih tergolong baru," Ungkap Henni di Gedung DPRD Kabupaten Cianjur, Minggu (2/6/2013).
Menurut Henni, sepak terjang perajin batik di Kabupaten Cianjur memang cukup fantastis sehingga mulai diincar negara luar. Padahal, batik Cianjuran itu baru muncul 2009 ketika Kementerian Pendidikan ingin mencetak tenaga pembuatan batik,"Hal ini merupakan upaya dan jerih payah dari para perajin batik motif Cianjuran yang terus-menerus melakukan promosi, baik dilakukan secara mandiri maupun melalui bantuan pemerintah daerah" kata Henni.
Henni pun menyebut, batik Cianjuran juga sudah dikenal luas di tingkat masyarakat Kabupaten Cianjur dan tingkat nasional. Bahkan pemesanan batik Cianjuran ini tak hanya di Pulau Jawa, tapi sudah sampai pulau Sumatra,"Kami pun akan membawa perajin batik Cianjuran memamerkan hasil karya di Jakarta Fair nanti. Diharapkan juga jumlah perajin batik Cianjuran yang kini masih tercatat sebanyak 13 orang bisa bertambah sehingga mudah memasyarakatkan batik Cianjuran ini," kata Henni.(Yeni)
Share this article :

0 komentar:

Posting Komentar

SEPUTAR INFORMASI BERITA

SPOTS

Berita Populer

 
Support : Creating Website | Johny Template | Maskolis | Johny Portal | Johny Magazine | Johny News | Johny Demosite
Copyright © 2011. Sumut 24.Com - All Rights Reserved
Template Modify by Creating Website Inspired Wordpress Hack
Proudly powered by Free Coupons